Contoh Resensi Buku
Judul
: 7 Keajaiban Rejeki
Pengarang : Ippho Santosa
Penerbit : PT. Elex
Media Komputindo Kelompok Gramedia-Jakarta
Tebal
: 192 halaman
Keajaiban yang ada di dunia ini tentunya sudah banyak yang terjadi. Di mana
kebesaran Allah-lah telah memberikan beberapa keajaiban itu yang membuat kita
heran, tidak memungkinkan untuk bisa terjadi di dunia yang sesungguhnya, yang
secara logika tidak dapat dipikir oleh kita bahwa kejadian itu akan terjadi.
Sungguh besar Allah Yang Maha Kuasa, dapat memberikan keajaiban pada hambanya,
khususnya kita yang telah berupaya dekat dengan-Nya, beriman kepada-Nya, patuh
kepada orang tua. Maka, tak segan-segan Allah akan memberikan keajaiban kepada
kita.
Di samping keajaiban itu, pastilah terkait dengan yang namanya rezeki. Rezeki
yang telah didapatkan dengan tiba-tiba, tak diduga oleh kita datangnya rezeki
itu oleh Allah SWT. Keajaiban rezeki pada dasarnya mudah kita dapatkan jika dipikir
secara logika, namun sangatlah sulit tanpa adanya kenyataan, tanpa adanya
penerapan-penerapan di kehidupan sehari-hari. Lalu, bagaimana kita bisa
mendapatkan keajaiban-keajaiban rezeki yang tak tertandingi itu?
Bagaimana kita dapat mempercepat kebetulan akan terjadinya keajaiban rezeki itu
dengan pendekatan otak kanan dan sentuhan-sentuhan Islam? Apa terkait dengan
keimanan, kesehatan, impian, hubungan, atau apa? Hal-hal itu akan dibahas dalam
buku yang ditulis oleh Ippho Santosa, 7 Keajaiban Rezeki (Rezeki Bertambah,
Nasib Berubah, dalam 99 Hari, dengan Otak Kanan).
Di dalam buku ini tidak hanya memberitahukan bagaimana meraih kesuskesan pada
diri kita atau pada pembaca. Akan tetapi, memberitahukan bagaimana cara dan
tips-tips, kisah-kisah para pengguna otak kanan yang telah berhasil memperoleh
keajaiban-keajaiban tersebut maupun keuntungan dari rezeki yang didapatkan.
Buku ini patut diacungi jempol karena berkat buku ini, banyak pendapat dari
masyarakat atau si pembaca yang mengakui bahwa keberhasilan apa yang
telah didapatkan selama ini adalah keberhasilan dari pembelajaran dari buku
yang ditulsi Bang Ippho itu. Disuguhkan pula testimoni dari
pengusaha-pengusaha, pakar otak kanan, yang salah satu dari mereka, Chandra,
Pengusaha Kopi, Bandung mengatakan bahwa sekarang ia jadi orang yang pantang
menyerah dan tidak pernah kehabisan akal, yang menurutnya ia tertular otak
kanannya Bang Ippho berkat buku yang ia beli, 7 Keajaiban Rezeki. Oleh karena
itu, buku ini juga patut dijadikan Mega Best Seller. Apa lagi diberikan CD
motivasi yang membuat kita menjadi lebih semangat, tidak mudah menyerah.
Meski penulis tidak membuat semua isi menjadi bentuk kalimat paragraf, tapi ada
yang dijadikan beberapa poin, maka dari itu justru lebih mudah bagi si pembaca
untuk memahami isi dari cerita tersebut, dan mudah dicerna. Seluruh
keajaiban yang diceritakan dalam buku ini merupakan hal yang perlu diperhatikan
oleh si pembaca, karena di dalamnya memuat penggunaan otak kanan dan juga hal dalam
meraih kesuskesan, bahkan kekayaan dan juga tak kalah pentingnya kebahagiaan
dunia maupun akhirat juga cuplikan kisah cerita dari ayat-ayat Al-Quran. Dengan
demikian, pembaca dapat mengetahui kesukesan yang sebenarnya yaitu dengan
metode tadi, otak kanan. Penggunaan metode otak kanan lebih meluas dibanding
menggunakan metode otak kiri. Maka dari itu, buku ini sangat cocok sekali bagi
pengusaha atau pun para pebisnis yang benar-benar menginginkan hasilnya menjadi
sukses.
Kelebihan lain dari buku ini yaitu di mana penulis juga memberikan kata yang
penuh mutiara, selain itu juga terdapat pernyataan humor yang bisa membuat si
pembaca tersenyum. Jadi, pembaca tidak merasa bosan kala membaca buku ini.
Penulis juga memberikan arahan kepada pembaca, apa yang harus pembaca lakukan
setelah memahami isi dari buku ini, setelah memahami satu per satu
keajaiban-keajaiban yang telah dibaca. Dengan itu, maka pembaca lebih mudah
menerapkan apa saja kejaiban rezeki yang diberikan.
Di bagian lain, penulis juga menuliskan buku
terbaiknya sehingga pembaca dapat tertarik juga untuk membaca karya-karya Bang
Ippho itu selain 7 Keajaiban Rezeki ini. Apa lagi, dari berbagai buku yang
dikarangnya, saling berkaitan sati dengan lain. Di antara buku terbaiknya,
yaitu 10 Jurus Terlarang, 13 Wasiat Terlarang, Marketing is Bullshit. Penulis
juga memberitahukan bagaimana seminar dan pelatihan-pelatihan yang benar yang
telah ia lakukan, sampai pelatihan terbaik untuk si pembaca.
Namun, di sisi kekurangan pada buku ini, penulis kurang
menceritakan kekurangan dibalik pengguna otak kanan tersebut. Penulis hanya
menuliskan keunggulan atau manfaat positif pedoman mendapatkan rezeki maupun
kesusksesan dengan otak kanan. Di sisi negatif menggunakan otak kanan kurang
dituliskan dalam buku ini. Jadi, kita kurang tahu apa saja kekurangan yang ada
pada otak kanan dalam hal meraih keajaiban.
Dalam buku ini disuguhkan beberapa pedoman dalam langkah
proses menuju perolehan keajaiban rezeki, yaitu Lingkar Pengaruh dimulai dari
Lingkar Diri yang segala sesuatunya itu bermula atau berasal dari kita sendiri
tentunya dengan usaha kita; Lingkar Keluarga yaitu dukungan, doa dari keluarga
khusunya orang tua kita, karena tanpa usaha, dukungan dan doa dari orang tua
kita, kita tidak akan berhasil mendapatkan sesuatu dengan maksimal; Lingkar
Sesama yang merupakan lingkukan sesama di mana mereka sangat membantu proses
usaha kita; Lingkar Semesta, sampai Lingkar Semesta. Jika kita berhasil menjaga
tiga lingkar yang pertama, maka dengan sendirinya kita akan berhasil menyentuh
dua lingkar berikutnya. Namun, jika kita abaikan Lingkar Diri, Lingkar
Keluarga, dan Lingkar Sesama, maka akan tersaingi dari Lingkar Semesta dan
Lingkar Pencipta. Dari pedoman-pedoman itu, pembaca dapat mengetahui seberapa
pentingnya usaha dari diri sendiri, doa dan dukungan orang tua, lingkungan
sesama, semesta, maupun pencipta di mana tanpa adanya lingkar pencipta, usaha
yang kita lakukan merupakan hal yang sia-sia. Tujuh dari keajaiban tersebut
yaitu, Sidik Jari Kemenangan, Sepasang Bidadari, Sepasang Bidadari, Golongan
Kanan, Simpul Perdagangan, Perisai Langit, Pembeda Abadi, dan Pelangi Ikhtiar.
0 komentar:
Posting Komentar